22 Juni, 2009
Malam Ini Tentukan Ketua Umum

IPNU 10 Kandidat, IPPNU 2 Kandidat

BUMIAYU - Kongres IPNU XVI dan IPPNU XV di Ponpes Al Hikmah 02 Benda Sirampog, Brebes, Senin malam ini (22/6) akan menentukan ketua umum masing-masing.
Hingga kemarin siang, terdapat 10 kandidat yang akan bersaing sebagai ketua umum IPNU. Sedangkan di IPPNU hanya ada dua kandidat.
Sebanyak 10 kandidat yang akan bersaing di IPNU masing-masing adalah M.Asyhadi (Jateng), Caswiyono Rusydi (Jateng), Rizky Riyadu Topeq (Jabar), As Zarkasih (Jabar), Imam Syafii (Jatim), Riska El Haris (Jabar), Murodi (Jabar), Khoerul Anam (Sulsel), Syauqi (Jatirn), Rizal Syarifudin (Sulsel).
Sedangkan di IPPNU dua nama masih bertengger sebagai kandidat ketua umum, yakni Margaret Aliyatul Maimunah (Jawa Timur), dan Masyithoh Hasibuan (Sumut).
Pengamatan di lokasi, seluruh kandidat telah mempersiapkan diri dengan membentuk tim, dan membuka sekretariat untuk konsolidasi pemenangan. Di sekitar arena kongres, poster dan banner kandidat berikut visi dan misi dipasang untuk merebut dukungan peserta kongres.
Sumber Suara Merdeka menyebutkan, dari delapan kandidat, tiga nama menjadi calon kuat. Yakni M Asyhadi (Jateng), Syauqi (Jatim) dan Rizal Syarifudin (Sulsel). Hal tersebut ditilik dari basis kedaerahan.
Sementara itu, Ketua PP IPNU sekaligus Sekretaris SC Kongres IPNU Rikza Chamami mengatakan, pemilihan ketua umum akan didahului dengan proses pendaftaran, kemudian pencalonan.
Pada tahap pertama, kandidat harus memperoleh 50 suara untuk maju ke babak berikutnya.
Sedangkan jumlah suara yang sah 436 suara. "Setiap kandidat yang memperoleh 50 suara berhak maju ke putaran berikutnya," kata dia.
Bersaing Fair
Disoal politik uang yang mewamai pemilihan ketua umum, Rikza tidak membantah. Diakui, gejala tersebut sudah ada meskipun baru sebatas tataran janji-janji. "Misalkan janji menggratiskan biaya pulang pergi peserta," katanya.
Sesuai pesan Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi, Rikza berharap, seluruh kandidat berkompetisi secara fair dalam perebutan kursi ketua umum IPNU maupun IPPNU. Peserta juga diharapkan berani menolak praktik money politic tersebut.
Untuk mencegah praktik politik uang, panitia akan memantau secara maksimal kerja tim sukses untuk tidak melakukan money politic untuk meraih dukungan. Selain itu meminimalisasi intervensi pihak luar yang akan memanfaatkan organisasi IPNU maupun IPPNU untuk kepentingan sesaat.
"Fitroh dari organisasi IPNU-IPPNU harus dijaga betul. Akan sangat merugi kalau praktik politik uang dibiarkan," kata dia.
Terpisah, panitia lokal Kongres IPPNU Nihlah Faridah mengatakan, kandidat IPPNU sejauh ini belum bergeser dari dua nama, yakni Margaret Aliyatul Maimunah (Jawa Timur), dan Masyithoh Hasibuan (Sumut). Menurut dia, keduanya memiliki kans yang sama untuk merebut posisi ketua umum IPPN-U.,(H51,H22-15)
Sumber : Suara Merdeka (22 Juni 2009)

Label:

0 Comments:

Posting Komentar

<< Home