27 April, 2009
Strategi Mengikuti SMPTN
Ujian Nasional (UN) baru saja selesai pada tanggal 24 April 2009, siswa kelas xii sudah melewati hari-hari yang melelahkan dan mendebarkan. Bagaimana tidak? Untuk menghadapi UN, persiapan apa saja harus dilakukan seperti; pertama, belajar seluruh materi yang masuk dalam Standart Kelulusan (SKL) dari 6 Mata Pelajaran. Kedua, latihan mengerjakan soal-soal kategori soal UN tahun sebelumnya. Ketiga, mengikuti bimbingan belajar supaya bisa memprediksi soal UN yang akan keluar seperti apa. Keempat mengikuti try out-try out yang diadakan oleh sekolah atau lembaga belajar atau yang diadakan oleh dinas pendidikan nasional. Sungguh pekerjaan yang melelahkan. Mendebarkan, karena; pertama, kesiapan siswa itu harus meliputi; siap materi pelajaran, siap mental dan kesiapan finansial dan ini tidaklah mudah. Kedua, karena kriteria kelulusan itu berat, rata-rata 6 mapel harus 5,50, boleh ada dua mapel bernilai 4,00 dan yang empat mapel harus paling rendah 4,25. Ini adalah berat sekali, dimana untuk Bahasa Inggris harus mengerjakan benar sebanyak 22 soal dan matematika harus 17 soal benar atau rata-rata siswa harus mampu mengerjakan betul sebanyak 25 soal supaya lulus semua mapel. Dalam pikiran siswa terjadi kekalutan yang luar biasa, siswa akan bergumam : bagaimana jika saya tidak lulus ?. Ah .. itu semua telah terlewati. Mari kita berpikir bagaimana kita bisa masuk ke Perguruan Tinggi Negeri yang Bonafid.
Seleksi Masuk Perguruan tinggi akan digelar pada bulan Agustus 2009, bagaimana cara mempersiapkannya ?. Berikut trik-triknya.
1.Kenali kemampuan anda, anda termasuk kategari siswa dengan tingkat kepandaian kognitif seperti apa ? Pintar kah atau sedang atau bahkan Bodoh.
2.Saya pantasnya di Fakultas apa ? Di Universitas yang mana ?
3.Jika anda telah menentukan Universitas mana yang menjadi pilihan, carilah informasi di internet atau dibuku panduan SMPTN tentang passing grade Fakultas dan Universitas tersebut seperti apa ?. Ini juga penting.
4.Lihatlah daya tampung Fakultas tersebut dan tingkat kompetisi pada tahun sebelumnya.
5.Yang terakhir, Carilah soal-soal SMPTN tahun-tahun sebelumnya dan kerjakanlah. Semakin banyak anda belajar mengerjakan soal tersebut berarti anda semakin siap.
Demikian yang bisa saya sampaikan berkaitan dengan strategi supaya bisa lolos SMPTN dan masuk ke PTN yang diharapkan. Banyak dari siswa calon mahasiswa, setelah selesai UN dan selesai UAS (Ujian Akhir Sekolah) dan tidak adalagi kegiatan belajar di sekolah, cuma menunggu pengumuman hasil UN saja mereka langsung cabut pergi ke Jogja, Semarang, Surabaya atau Jakarta untuk langsung selama 1,5 bulan mereka total (konsentrasi penuh) menunggu, sambil belajar ditempat dimana mereka akan mengikuti Ujian SMPTN. Terima Kasih

Label:

23 April, 2009
UJIAN NASIONAL SIA-SIA
Menurut Prof. DR. Johar, MSi Rektor Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta (Suara Merdeka,19 April 2009), Beliau mengatakan bahwa pelaksanaan UN adalah pekerjaan yang sia-sia. Ada banyak hal Mantan Rektor UNY itu menyampaikan alasan kenapa UN itu sia-sia. Diantaranya adalah; hasil UN tidak digunakan untuk syarat masuk ke jenjang pendidikan diatasnya, misalnya untuk masuk SMP/MTs, atau SMA/MA atau untuk masuk perguruan tinggi. Untuk masuk PTN, semua calon mahasiswa harus mengikuti SMPTN (Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri).
Yang kedua, harusnya pendidikan itu yang dinilai adalah prosesnya jangan hasil semata. Karena jika hasil jadi penentu, apalagi cuma 6 mata pelajaran maka menghasilkan siswa atau mahasiswa yang instan atau karbitan. Hilang kreasi siswa, hilang akhlak siswa dan hilang umur siswa. Hal ini karena siswa cuma akan belajar rumus-rumus prkatis dan tidak akan bertanya untuk apa ilmu tersebut. ah sungguh mengecewakan. ah sungguh malang bangsa ini. Kasihan pahlawan-pahlawan yang telah gugur memperjuangkan bangsa ini untuk MERDEKA. sekarang kita belum MERDEKA MAS.

Label:

10 April, 2009
Tumbangnya Partai NU
Kemarin tanggal 9 April 2009, seluruh rakyat Indonesia mengadakan "PESTA", ya pesta, namanya pesta Demokrasi. Semua Warga Negara yang telah berusia lebih dari 17 Tahun dan mendapat kartu panggilan untuk men"Contreng" akan secara LUBER Jurdil( Langsung Umum Bebas Rahasia Jujur dan Adil )boleh sesuka hati memilih calon wakil mereka yang diandalkan untuk duduk di Kursi Parlemen.
Kursi Dewan Perwakilan, baik itu tingkat Kabupaten/kota (DPRD Kab/Kota), Propinsi (DPRD Prov), Tingkat Pusat (DPR RI) maupun DPD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah)merupakan kursi yang sangat mahal dan bermartabat. Ini bisa dilihat dengan sangat banyaknya orang-orang yang ingin duduk di kursi tersebut. Harta benda, tenaga, waktu, mental dan spiritual; pokoknya semua yang dimilikinya dipertaruhkan untuk dapat duduk di kursi tersebut. Cara apapun akan dilakukan yang penting bisa "DUDUK".
Ah, Kursi yang sangat-sangat Mahal. Untuk tingkat Kabupaten/kota, calon Legislatif berani mengeluarkan modal hingga 500 juta atau bahkan lebih, apalagi untuk kursi provinsi atau pusat.
Dengan Modal yang sangat besar itu, banyak sekali Anggota dewan kita yang terhormat "LUPA", lupa dengan amanatnya, lupa dengan pendukungnya, lupa dengan apa kata hati nurani mereka.
Sehingga yang terjadi adalah; ada anggota dewan yang melakukan perbuatan tak senonoh, ada anggota dewan yang menggelapkan Uang rakyat (korupsi), ada anggota dewan saling berebut proyek dengan anggota dewan yang lain. Dari berita di Surat kabar, di Televisi banyak sekali perbuatan yang menunjukkan bahwa anggota dewan mengingkari janji-janji mereka.
Bicara siapa yang memenangkan pesta rakyat itu?
Yang jelas Bukan PKB (Partai Kebangkitan Bangsa), partai yang telah ditinggalkan oleh Deklaratornya "KH. Abdurrahman wahid alias Gusdur".
Kasihan sekali PKB, kasihan sekali..
apakah angka 13 adalah angka sial ?
mungkin ....
Tapi menurut penulis, pemilu tahun 2009 menunjukkan awal tumbangnya warga NU dalam berpolitik.
Penulis berdoa : "Ya Alloh, semoga hari esok lebih baik dari hari Kemarin". Selamat Jalan NU selamat Datang Islam "Rahmatan Lil'alamin".

Label:

01 April, 2009
Fenomena Guru Swasta
Sebut saja namanya Budi, dia seorang guru didaerah pinggiran, lebih tepatnya di kaki bukit Gunung Slamet, masuk dalam daerah Kabupaten Brebes. Kabupaten yang selalu bersolek alias berhias ( Bersih, Hijau,Indah, Aman dan Santun ) tapi kenyataan tidak demikian. Menurut data BPS, Brebes termasuk kategori kabupaten dengan tingkat ekonomi yang memprihatinkan, pengangguran banyak, mayoritas rakyatnya adalah petani, baik petani padi, maupun palawija dan petani bawang. terkenal dengan bawang brebes dan telor asinnya. Menurut Budi Kabupaten Brebes itu tidak bersih, tidak Indah, tidak aman, tidak santun tapi Hijau memang, karena lahan pertanian dimana-mana.
Di sekolah, dimana pak Budi bekerja. Pak Budi adalah guru yang sangat di hormati, saking dihormatinya setiap hari, di pagi hari selalu saja setiap siswa yang datang ke sekolah selalu mencium tangan pak Budi dan guru yang piket jaga di Sekolah. Menurut pak Budi dengan cara seperti ini diharapkan semua siswa terbiasa mencium tangan orang tua mereka ( Ayah dan Ibu ) di rumah setiap pergi dari rumah ke sekolah atau pulang dari sekolah, ini adalah prilaku minimal seorang anak terhadap orang tua mereka, walaupun sebenarnya banyak sekali kewajiban bakti seorang anak kepada orang tua, misalnya ; selalu mendoakan orang tua jika selesai sholat, membantu pekerjaan orang tua, berprestasi di sekolah, berprilaku baik di masyarakat dan yang lainnya.
Pak Budi adalah guru yang pantas dijadikan tauladan oleh siswa-siswanya. Beliau adalah guru yang disiplin, tepat waktu, berkata seperlunya saja, tidak sering tertawa apalagi bercanda, beliau banyak bekerja sedikit bicara, rajin membaca jika tidak ada jam mengajar, beliau sering berada di perpustakaan, kadang juga diskusi diadakan oleh beliau jika jam istirahat banyak siswa ke perpustakaan dan beliau disana. Beliau adalah guru yang sederhana, apasaja yang dipakai setiap hari dari mulai pakaian, sepatu sampai sepeda motor yang dipakainya setiap hari pergi kesekolah semuanya menunjukkan kesederhanaannya. Sepatu tidak pernah disemir, motor generasi kadaluwarsa. Beliau tidak punya Hp/ Ponsel, karena menurut beliau buat apa bawa ponsel, cuma mengganggu saja, beliau merasa terbeli waktunya oleh siswa dikala beliau sedang mengajar. Wah... prinsip yang luar biasanya.
Penulis berkesempatan mewawancarai pak Budi disela Beliau istirahat. Seperti ini hasilnya : P ( penanya ), B ( pak Budi ).
P : ass. Pak Budi ? Boleh kita mewawancarai pak Budi ?
B : Wass, Boleh .. boleh silahkan
P : Sudah berapa lama pak Budi Mengajar ?
B : Sudah 15 tahun
P : Bagaimana konsep hidup pak Budi, sehingga bisa bertahan hidup menjadi guru swasta ?
B : Yang memberi hidup Alloh dan Alloh juga yang memberi rizki. Sepanjang kita berusaha dan bekerja cerdas insya Alloh keperluan hidup kita terpenuhi.
P : Menarik ini, Maksud dari bekerja cerdas itu apa pak


Penulis : Agus Subagio, S.TP
Wakaur. Kesiswaan MA Al Hikmah 2
Blog : www.amalkusurgaku.blogspot.com